Masa remaja adalah masa transisi ketika anak mulai menjadi dewasa. Masa itu juga dianggap masa yang paling indah. Mengapa indah? Karena pada masa itu biasanya anak mulai mengenal lebih dekat lawan jenisnya.
Walaupun, sedikit norak tapi ada kelucuan di sana. Namun kadangkala masa remaja bisa juga menjadi rawan. Psikolog masalah remaja Roslina Verauli mengatakan, masa remaja dulu dan sekarang sudah mengalami perubahan alias beda. Sehingga orangtua harus mau berubah untuk menyikapi perubahan itu. Jika gagal, akan ada kerentanan yang besar antara orangtua dan anak, yang menyebabkan terhalangnya komunikasi dan kedekatan.
Walaupun, sedikit norak tapi ada kelucuan di sana. Namun kadangkala masa remaja bisa juga menjadi rawan. Psikolog masalah remaja Roslina Verauli mengatakan, masa remaja dulu dan sekarang sudah mengalami perubahan alias beda. Sehingga orangtua harus mau berubah untuk menyikapi perubahan itu. Jika gagal, akan ada kerentanan yang besar antara orangtua dan anak, yang menyebabkan terhalangnya komunikasi dan kedekatan.
Konsep positif
Orangtua memang tidak bisa melarang anak remajanya membangun pertemanan, termasuk menjalin kedekatan dengan lawan Jenis. Pasalnya, manfaat yang bisa diambil juga banyak. Menjalin hubungan dengan lawan jenis pada remaja dan dewasa juga ada perbedaan. Pada remaja, hubungan Ini lebih untuk bersenang-senang [having Jun), dan biasa dilakukan berkelompok. Misalnya rekreasi, nonton bareng, makan bareng, melakukan hobi bersama, belajar bersama. Manfaat lain dari hubungan ini. remaja belajar mengembangkan rasa sosial. Pada anak yang punya konsep positif, dalam berhubungan dengan lawan jenis (pacaran) tidak akan mau melakukan tindakan yang merugikan. Misalnya berhubungan badan, kabur dari rumah, serta tindakan negatif lainnya. Beda dengan remaja yang tidak punya konsep positif. Rasa ketergantungan terhadap pasangannya begitu kuat, sehingga mau melakukan hal apa pun. baik yang merugikan ataupun tidak.
Nah masalahnya, bagaimana mendidik anak supaya memiliki konsep positif? Tentunya dengan membangun potensi dan prestasi pada diri remaja tersebut caranya dengan mengikuti kegiatan seperti ekskul. kursus/les yang bermanfaat, mengikuti ajang kompetisi, dan punya jaringan pertemanan. Peran orangtua adalah memfasilitasi anak mengikuti kegiatan- kegiatan positif yang dilakukan remaja. Jangan hanya disuruh belajar di sekolah saja, walaupun belajar juga penting.
Potensi Remaja
Hal yang menguntungkan pada masa remaja akhir atau dewasa awal adalah secara fisik mereka telah berkembang dengan sempurna, mempesona, muda, tinggi juga kuat. Pada masa ini remaja menuju puncak stamina dan energinya. Dari segi kognitif pun tak kalah menguntungkan. Dari segi pengetahuan, remaja telah menyapu pengetahuan dan ketrampilan dasar yang diperlukan untuk hidup (life skill), atau sebagai dasar untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Dari segi perkembangan kognitif, menurut Piaget, remaja juga berada pada akhir tahap perkembangannya. Yaitu tahap perkembangan kognitif yang dikenal tahap operasional formal di mana pada tahap ini remaja telah mampu berpikir abstrak, idealistik dan logis.
Dengan semua kelebihan remaja, jadi apa yang kurang dimiliki anak muda untuk unjuk diri? Anak muda punya banyak hal untuk maju. Anak muda punya fisik yang prima, energi dan semangat yang menggebu, otak yang encer, teman yang banyak, bahkan orang tua yang siap memberi dukungan, baik secara moral dan finansial. Asal anak muda itu bisa fokus untuk terus mencapai hal-hal yang positif yang diinginkan, mereka bisa jadi apapun. Seperti pepatah yang mengatakan “Jika kamu berpikir kamu bisa, maka kamu BISA”
Sejarah bahkan banyak bercerita kepada kita bahwa remaja bukan saja bisa berprestasi namun mampu menciptakan tonggak sejarah.
Hal yang menguntungkan pada masa remaja akhir atau dewasa awal adalah secara fisik mereka telah berkembang dengan sempurna, mempesona, muda, tinggi juga kuat. Pada masa ini remaja menuju puncak stamina dan energinya. Dari segi kognitif pun tak kalah menguntungkan. Dari segi pengetahuan, remaja telah menyapu pengetahuan dan ketrampilan dasar yang diperlukan untuk hidup (life skill), atau sebagai dasar untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Dari segi perkembangan kognitif, menurut Piaget, remaja juga berada pada akhir tahap perkembangannya. Yaitu tahap perkembangan kognitif yang dikenal tahap operasional formal di mana pada tahap ini remaja telah mampu berpikir abstrak, idealistik dan logis.
Dengan semua kelebihan remaja, jadi apa yang kurang dimiliki anak muda untuk unjuk diri? Anak muda punya banyak hal untuk maju. Anak muda punya fisik yang prima, energi dan semangat yang menggebu, otak yang encer, teman yang banyak, bahkan orang tua yang siap memberi dukungan, baik secara moral dan finansial. Asal anak muda itu bisa fokus untuk terus mencapai hal-hal yang positif yang diinginkan, mereka bisa jadi apapun. Seperti pepatah yang mengatakan “Jika kamu berpikir kamu bisa, maka kamu BISA”
Sejarah bahkan banyak bercerita kepada kita bahwa remaja bukan saja bisa berprestasi namun mampu menciptakan tonggak sejarah.
Kesimpulan dan Saran
Lalu bagaimana dengan anak muda kita pada masa sekarang? Anak muda sekarang rupanya juga tak mau terjebak akan banyak intrik, janji-janji dan kebohongan politik yang terus menerus membuat kita apatis. Dari mahasiswa sampai anak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) unjuk gigi untuk berprestasi. SMK yang dulu dipandang sebelah mata justru terbukti peka dan menciptakan solusi bagi kebutuhan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Mereka menghasilkan karya inovatif di berbagai hal dari aplikasi ponsel, alarm motor, sepeda, mobil kiat esemka bahkan ikut merakit pesawat terbang Jabiru. Ketenaran mobil Kiat Esemka bahkan konon menohok beberapa pihak yang tidak berhasil mengembangkan mobil nasional.
Kini, masihkah kamu ragu akan kemampuan dan potensimu? Asalkan kita sungguh-sungguh menekuni bidang yang sesuai minat kita dan berpikir kreatif, keberhasilan bukan suatu hal yang musykil diraih anak muda. Tetaplah fokus pada mimpi kita, tidak perlu larut dalam galau oleh hal-hal yang tidak perlu, jangan sedikit pun bergeming oleh rayuan negatif. Dekatlah kepada Tuhan, karena agama dan Tuhan membentengi kita dari hal-hal negatif. Katakan TIDAK dan menjauhlah dari hal yang bakal merusakmu. Berusaha dan berdoa, berjuang terus sampai akhir. Keberhasilan pun akan menjemputmu.
Lalu bagaimana dengan anak muda kita pada masa sekarang? Anak muda sekarang rupanya juga tak mau terjebak akan banyak intrik, janji-janji dan kebohongan politik yang terus menerus membuat kita apatis. Dari mahasiswa sampai anak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) unjuk gigi untuk berprestasi. SMK yang dulu dipandang sebelah mata justru terbukti peka dan menciptakan solusi bagi kebutuhan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Mereka menghasilkan karya inovatif di berbagai hal dari aplikasi ponsel, alarm motor, sepeda, mobil kiat esemka bahkan ikut merakit pesawat terbang Jabiru. Ketenaran mobil Kiat Esemka bahkan konon menohok beberapa pihak yang tidak berhasil mengembangkan mobil nasional.
Kini, masihkah kamu ragu akan kemampuan dan potensimu? Asalkan kita sungguh-sungguh menekuni bidang yang sesuai minat kita dan berpikir kreatif, keberhasilan bukan suatu hal yang musykil diraih anak muda. Tetaplah fokus pada mimpi kita, tidak perlu larut dalam galau oleh hal-hal yang tidak perlu, jangan sedikit pun bergeming oleh rayuan negatif. Dekatlah kepada Tuhan, karena agama dan Tuhan membentengi kita dari hal-hal negatif. Katakan TIDAK dan menjauhlah dari hal yang bakal merusakmu. Berusaha dan berdoa, berjuang terus sampai akhir. Keberhasilan pun akan menjemputmu.
Sumber:
http://ichabaiq.blogspot.com/2016/09/perkembangan-remaja-masa-kini.html?m=1
1 komentar:
Tulis komentarappreciated for kind support
Reply